Proyek Jakarta Integrated Tunnel (JIT) dinilai mampu mengurangi masalah banjir di Jakarta. Sebagai pelaksana proyek, PT Antaredja Mulia Jaya mengaku proyek ini sudah siap jalankan. Hanya saja, masih menunggu payung hukum sebagai landasan.
"Prinsipnya dari kita sudah siap, sudah ada kontrak dengan kontraktor China, kontrak dengan fundingnya, jadinya sekarang tinggal menunggu payung hukumnya saja. Saya dengar DKI akan bikin Pergub tentang tentang Public Praviate Partnership dan katanya tinggal tunggu rapat pimpinan," ungkap Komisaris Utama PT Antaredja Mulia Jaya, Wibisono, Rabu (7/2/2018).
Sebagai bentuk keseriusan, pihaknya telah bertemu beberapa kali dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno guna melakukan audiensi dengan Gubernur Anies Baswedan. Dalam pertemuan itu, turut dilaporkan mengenai hasil studi kelayakan, investor, funding terkait proyek senilai Rp 40 triliun ini.
Namun, lanjut Wibisono, untuk Amdalnya lagi berproses. Ia rasa untuk Amdal tidak terlalu sulit tinggal ubah metode dari sebelumnya layang menjadi tunnel. Jadi secara kajian sudah matang, sudah dapat legal dari Kemen PU, SK menteri, rekomenadi teknis, sudah selesai.
Wibisono yakin sekali proyek ini akan mengurangi dampak banjir di Jakarta sampai 100 persen. Ia juga memastikan, meskipun terus terjadi penurunan permukaan tanah di Jakarta, proyek ini tetap aman.
Terowongan tersebut rencananya akan dibangun dua ruas, yang pertama yakni Balai Kambing ke Mamggarai yang mem-bypass Sungai Cibinong. Sementara kedua adalah Ulujami-Tanah Abang yang akan mem-bypass Sungai Pesanggarahan. Kalau dua sungai itu diatasi kemungkinain Jakarta 100 persen tidak banjir lagi.
Panjang terowongan ini mencapai 12 kilometer dengan panjang jalan 9 kilometer, serta diameter mencapai 12 meter. Untuk kedalamannya akan ditanam sejauh 15 meter dari permukaan jalan raya dengan masa pengerjaan lebih kurang tiga tahun.
Selama proses pengerjaan, pihaknya tidak akan mengganggu permukaan jalan yang dipakai untuk melintas kendaraan. Termasuk, dalam pengerjaan proyek ini juga tidak akan ada proses pembebasan lahan yang selama ini selalu menjadi kendala pemerintah.
Diyakini Wibisono, proyek ini akan lebih canggih dari yang dimiliki Malaysia. Sebab selain berfungsi sebagai pengendali banjir dan jalan tol, JIT juga bisa membantu menyediakan bahan baku air minum dan menggerakkan turbin listrik dengan kapasitas 300-600 Megawatt.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.