AS – Selama sebelas menit, akun @realDonaldTrump milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lenyap dari jagat Twitter pada Kamis malam (2/11). Awalnya, Twitter menyatakan bahwa raibnya akun penguasa Gedung Putih itu tidak disengaja. Mereka menyebut human error sebagai alasan. Namun, tak lama kemudian, Twitter mengakui bahwa salah seorang pegawainya bertanggung jawab atas insiden tersebut. 

’’Pada hari kerja terakhirnya, seorang pegawai kami di bagian customer support menghapus akun itu. Saat ini, kasus tersebut kami selidiki secara internal.’’ Demikian penjelasan singkat Twitter lewat cuitan. Twitter Inc. yang berkantor pusat di Kota San Francisco, San Francisco County, Negara Bagian California, menjamin bahwa blunder seperti itu tidak akan terjadi lagi. 

Sejauh ini, Twitter tidak menyebutkan nama pegawai tersebut. Satu hal yang pasti, pegawai itu tak lagi bekerja di sana. Karena tak ada gugatan dari Gedung Putih maupun pemerintah, Twitter tidak melibatkan polisi dalam investigasi internal terhadap si pegawai. Meski demikian, Twitter melakukan penyelidikan tersebut dengan serius. 

Trump yang memilih menggunakan akun Twitter lamanya ketimbang @POTUS mencuit bahwa dirinya memiliki 41,7 juta follower. Dari jumlah itu, tidak semua follower adalah simpatisan atau pendukung Trump. (AP/Reuters/BBC/hep/c18/any)