Deputy CEO Smartfren, Djoko Tata Ibrahim mengaku terdapat penurunan jumlah pelanggan operator Smartfren usai pemerintah memberlakukan aturan registrasi kartu prabayar untuk semua operator seluler sejak awal tahun 2018. Dampak tersebut baru dirasakan sekarang, yakni sebulan setelah peraturan tersebut resmi ditegakkan.
Operator seluler milik Sinar Mas ini dulunya memiliki pelanggan 11 juta orang. Namun saat ini, pelanggannya hanya mencapat 9 juta orang.
Namun, Djoko tetap optimis jika suatu saat pelanggannya akan kembali lagi menggunakan operator Smartfren.
"Kita harap angkanya (pengguna) bisa balik lagi. Bahkan lebih dari yang kemarin," tukasnya.
Djoko memaparkan, saat ini Samrtfren telah menyiapkan beragam strategi untuk mendongkrak kembali jumlah pelanggannya hingga bisa lebih dari 11 jta orang. Salah satunya dengan menghadirkan paket internet unlimited 4G harga murah. Strategi itu dinilai cukup ampuh untuk mendongkrak jumlah pelanggan.
Lewat paket unlimited ini, Smartfren berharap dapat menambah jumlah pelanggannya sebanyak 1 juta setiap bulannya. Kemudian, jika Smartfren berhasil mengembalikan angka 11 juta pelanggan, pihaknya akan menargetkan dengan jumlah pelanggan yang lebih masif lagi yakni 20 juta pelanggan.
Jaman sekarang, perkembangan teknologi memang sangat pesat. Tak ayal jika perusahaan berbasis teknologi mengalami karir yang naik turun, disebabkan minat pelanggan yang berubah-ubah secara signifikan.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.