Ramadhan belum ada seminggu, masyarakat pantura Jawa Tengah telah dihantui dengan bencana rob atau keluarnya air laut pasang ke permukaan tanah. Saat ini bencana rob tersebut sudah melanda di daerah pesisir Pekalongan Utara dan Sekitarnya. Banjir rob tersebut terjadi sejak Selasa (22/5/2015) sore hingga malam yang kemudian terjadi lagi di hari ini (23/5/2018).

Menurut Kepala Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Klas I, BMKG Kota Semarang, Iis Harmoko menginformasikan, dari hasil pengamatan citra satelit BMKG terdapat kenaikan air pasang yang setiap bulannya bisa mencapai 100-125 sentimeter. Hal itu tentunya akan berdampak bagi pengguna jalur Pantura Jawa Tengah untuk selalu waspada akan datangnya air pasang ini.

BMKG memperkirakan peningkatan air pasang akan terjadi pada April hingga Juni nanti, yang dipengaruhi oleh arus laut dalam yang menuju pesisir pantai utara Jawa. Hal ini dibuktikan dari pantauan mean sea level pengukuran yakni terdapat kenaikan air laut setinggi 40-65 sentimeter. Hal ini otomatis meningkatkan debit air laut dan melimpas ke daratan.

Iis memperingatkan kepada masyarakat pesisir khususnya, bahwa kenaikan air rob memicu dampak adanya genangan pada daerah yang biasa terkena dampak pasang di daerah pesisir. Sehingga muncul banjir di area jalur Pantura dari Tegal sampai Demak.

Begitu pula dengan pengendara di jalur Pantura untuk berhati-hati lantaran sebagian jalan sedang dilakukan perbaikan, serta mewaspadai kenaikan rob sampai pertengahan Juni mendatang.