Staf Perlindungan Perempuan Buruh Migran Solidaritas Perempuan (SP), Armalia Sarah mengatakan kedatangan Raja Salman pada awal 2017 silam tak berdampak apapun bagi sejumlah kasus perempuan buruh migran yang bekerja di Arab Saudi yang tiada akhirnya, mereka tetap saja dipenjara.
Apa yang diharapkan oleh sejumlah perempuan buruh Indonesia hanyalah angan belaka tanpa ada imbas yang menguntungkan dari hubungan baik Presiden Jokowi dengan Raja Salman.
Padahal, Solidaritas Perempuan (SP) menilai kedatangan Raja Salman yang disambut dengan sangat mewah itu diharapkan dapat memperbaiki kebijakan terhadap buruh migran asal Indonesia yang sedang dihukum di Arab Saudi.
Namun, hingga saat ini masih ada saja perempuan TKW yang dihukum di Arab Saudi. Contohnya TKW asal Karawang, Warnah. Ia dituduh melakukan sihir kepada majikannya, sehingga dia dijatuhi hukuman selama 10 tahun penjara.
Sejak ia dikriminalisasi melakukan sihir kepada majikannya, SP berusaha untuk melakukan advokasi hingga mendatangkan keluarga Warnah. Tapi tak ada upaya apapun dari pemerintah. Hanya janji-janji palsu yang diucapkan pemerintah untuk membebaskan Warnah. Belum ada turun tangan sejak 2011 hingga sekarang.
SP berharap dengan adanya peringatan Hari Buruh Sedunia yang jatuh pada Selasa (1/5/2018) besok, akan menggelar aksi yang dapat menggugah pemerintah untuk memenuhi hak perempuan buruh khususnya para buruh migran di luar negeri tanpa diskriminasi dan kriminalisasi.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.