Indonesia melakukan ekspor bahan makanan pokok ke negara tetangganya. Hal itu diketahui dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang melaporkan Presiden Joko Widodo pada Senin (19/2/2018) pagi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, terkait ekspor tersebut. Indonesia berhasil mengekspor 57.000 ton jagung produksi Gorontalo ke Filipina pada 14 Februari lalu.
Amran mengatakan, tahun 2016, Indonesia mengimpor jagung sebanyak 3,6 juta ton atau senilai Rp 10 triliun. Sementara di tahun 2017, impor turunkan 900 dari 3,6 juta jadi 900. Tahun ini mengalami perubahan drastis, Indonesia tidak lakukan impor jagung.
Kali ini, di awal tahun 2018 saja Indonesia sudah bisa mengekspor 57.000 jagung ke Filipina. Ke depan Indonesia bakal meningkatkan jumlah ekspor jagung. Targetnya 100.000 ton jagung khusus dari Gorontalo.
Adapun selain jagung produksi Gorontalo, Indonesia juga berencana mengekspor jagung produksi Sumbawa dan Sulawesi Selatan. Namun, Amran belum bisa menyebut berapa jumlah jagung yang bakal diekspor oleh kedua daerah tersebut.
Beberapa negara tujuan ekspor jagung yang direncanakan oleh Amran adalah Filipina dan Malaysia. Amran menyebut, Filipina membutuhkan 1 juta ton, sedangkan Malaysia saat ini membutuhkan 3 juta ton jagung.
Menurut keterangan dari Amran, setelah melapor ke Presiden Jokowi, intinya Presiden Jokowi mengingatkan agar petani jangan dirugikan dalam ekspor ini, dan berpesan agar percepatan tanam jagung bisa dilakukan para petani.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.