Pernahkah kau merasa sangat senang? Ketika mendapatkan hadiah, ketika mendapatkan perhatian dari orang yang disayang, ketika berhasil lolos seleksi masuk kuliah di kampus yang diidamkan. Pernahkah kau juga merasa sangat kesal? Ketika gagal dalam kompetisi, ketika dikecewakan oleh teman, ketika barang pentingmu tertinggal di suatu tempat.

Senang, terharu, kesal, sedih, kecewa, datang silih berganti dalam hidup. Mereka bisa berganti dalam hitungan hari, jam, menit, bahkan detik. Mereka masing-masing memiliki lingkarannya. Jika dianalogikan, mereka menempati lingkaran-lingkaran kecil dalam kehidupan kita. ada lingkaran biru yang mungkin berisi emosi senang, ada lingkarang merah muda yang berisi emosi haru, ada lingkaran putih yang mungkin berisi emosi sedih, ada lingkaran merah yang mungkin berisi emosi kesal, ada lingkaran hitam yang berisi emosi kecewa, dan berbagai lingkaran kecil lainnya dengan jutaan emosi yang berbeda.  Mereka meninggalkan berbagai rasa dengan kenangan yang berbeda. Ketika kita merasa kita sedang berada di lingkaran hitam yang membuat kita kecewa berat atau ketika kita sedang merasa kesal di lingkaran merah kita, jangan lupakan bahwa kita memiliki lingkaran biru, lingkaran merah muda, dan lingkaran dengan berbagai emosi lainnya.

Lingkaran dengan berbagai warna, warna yang berisi berbagai emosi ini lah episode-episode hidup kita. Lingkaran-lingkaran dengan berbagai warna ini lah yang berada dalam sebuah lingkaran besar yang bernama kehidupan. Ingatlah ketika kita sedang berada dalam lingkaran kecil, bahwa itu adalah salah satu bagian hidup yang akan membawa kita menuju tujuan hidup jangka panjang kita. Rasa kesal ada bukan tanpa alasan, rasa sedih ada bukan hanya ada tanpa sebab, juga rasa senang. Semua rasa memiliki misi tersendiri untuk kita pahami. Agar kita pahami tujuan yang ada di balik semua rasa itu. Tujuan dari setiap emosi yang kita rasakan, itu yang akan membawa kita pada tujuan hidup ini. Apa yang sudah kita pelajari dari peristiwa yang membuat kita kesal, apa hikmah dari peristiwa kecewa, hal-hal ini yang mungkin tanpa kita sadari membuat kita ‘naik kelas’. Dengan ‘naik kelasnya’ kita, kita semakin dekat menuju garis tujuan hidup.

Sebagaimana disebutkan dalam  Al Anam ayat 80:

“... Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)?”

Ada banyak ayat dalam Al Quran yang menjelaskan tentang berpikir. Ini menguatkan bahwa dalam hidup ini ada banyak makna yang kita bisa pikir dan temukan di dalamnya. Janganlah terjebak dalam lingkaran kecil, ingatlah bahwa lingkarang-lingkaran kecil itu membuat lingkaran besar kita semakin penuh warna dan lingkaran besar ini lah yang membawa kita semakin dekat dengan tujuan hidup yang sesungguhnya. Bukan hanya tujuan hidup di dunia, namun tujuan hidup di kehidupan setelah dunia.