Bila dalam perjalanan kehabisan persediaan air minum, jangan khawatir. Anda bisa menggunakan kayu pinus untuk menyaring air sungai atau danau. Air penuh bakteri pun dapat diubah menjadi air siap minum.
Penelitian terbaru dari para peneliti Massachusset Institute Technology (MIT) menyimpulkan teknik sederhana dengan memanfaatkan kayu hingga menghasilkan air bersih untuk diminum. Kayu terdiri dari xylem, jaringan pengangkut yang mendatangkan air dari akar menuju sistem pembuluh dan pori-pori pohon.
Jaringan xylem dapat ditemukan di lapisan luar kayu (sapwood), berada di antara bagian inti dan susunan kulit ranting. Pernbuluh-pembuluh kecil yang dikenal sebagai lubang selaput tersebar melalui dinding pembuluh. Susunan itu memungkinkan air mengalir dari satu pembuluh ke pembuluh lainnya untuk mengairi pohon.
Proses pengangkutan air itu memiliki peran ganda. Tidak hanya sebagai proses pengangkutan semata, berbagai bakteri yang terkandung dalam air juga dapat tersaring melalui pernbuluh-pembuluh tersebut. Pori-pori dalam jaringan berfungsi menahan gelembung air agar tak masuk ke jaringan xylem. Tumbuhan memiliki mekanisme dan fungsi sendiri untuk mengalirkan air dengan intensitas ringan.
Tim peneliti MIT mengumpulkan batang pohon pinus putih dan mengupas lapisan kulitnya. Merujuk temuan tim peneliti, potongan kecil lapisan sapwood bisa menyaring lebih dari 99% bakteri E. coli yang terkandung dalam air. Meski begitu, sapwood kayu pinus hanya berfungsi maksimal untuk partikel berukuran lebih dari 70 nanometer. Para peneliti menemukan fakta bahwa partikel dengan ukuran 20 nanometer tak bisa diurai.
Menurut Rohit Karnik, peneliti MIT, masalah penyaringan air minum secara umum dapat dibandingkan dengan cara kerja tumbuhan mengangkut air. Penyaringan air yang digunakan manusia pada umumnya menghendaki air tanpa bakteri dengan intensitas aliran an tinggi.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.