Taukah Anda dengan istilah ‘the power of emak-emak’ yang masih ngetren disebut-sebut sebagai kunci dari kemenangan Khofifah-Emil dalam Pilkada Jatim 2018? Dari kata-katanya saja, sekilas terbayang kumpulan emak-emak yang memiliki semangat tinggi dalam lini kehidupan.
Pengamat Politik Indo Barometer, Muhammad Qodari menilai istilah tersebut paling kuat jika disematkan dalam perpolitikan di Jawa Timur, khususnya saat Pilkada 27 Juni silam. Sebab menurutnya, kekuatan emak-emak terlihat dari kuatnya militansi muslimat NU sebagai kekuatan dari Cagub terpilih Jatim, Khofifah Indarparawansa. Yang akhirnya mengantarkan Khofifah menuju kemenangan pada Pilkada Jatim 2018.
Dalam diskusi bertema 'The Power of Emak-emak: Srikandi-srikandi di Lingkaran Istana, di Diskusi Kopi, Jalan Raya Halimun, Jakarta Pusat, pada Minggu (22/7/2018) tersebut, Qodari menegaskan kekuatan emak-emak memang paling kuat di Jatim.
"The power of emak-emak paling kuat di Jatim," sahutnya.
Ia menilai bahwa muslimat NU lebih kuat dalam mendukung Khofifah daripada GP Ansor Jatim yang mendukung Gus Ipul. Jadi, menurutnya, sebutan 'The Power of Emak-emak' paling kuat di daerah tersebut sangat tepat.
Baginya, kiprah perempuan di dunia politik merupakan suatu yang logis, termasuk ketika mereka menduduki jabatan strategis setingkat presiden atau wakil presiden.
"Kenapa nggak? Sangat logis sekali," cetusnya.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.