Dalam laporan yang ditulis oleh US News & World Report, Universitas Pennsylvania's Wharton School, dan konsultan merek global BAV Consulting, Denmark diberikan predikat sebagai negara yang paling ramah ditinggali oleh kaum perempuan.

Untuk memberikan predikat ini, sebanyak 7.000 perempuan dilibatkan. Seperti dilansir Independent, mereka diminta untuk memberikan skor terhadap lima kategori, termasuk isu kesetaraan gender, persamaan pendapatan, dan tingkat keamanan.

Negara itu juga dianggap berhak mendapatkan predikat sebagai kota paling ramah terhadap perempuan karena memberikan akses "hampir gratis" terhadap kesehatan dan pendidikan. Denmark juga gencar menyuarakan isu kesetaraan gender, serta menerapkan kebijakan cuti bagi orang tua yang paling fleksibel se-Eropa.

Berdasarkan peringkat US News and World Report, Denmark juga disebut sebagai negara terbaik kedua untuk membesarkan anak. Sebelumnya, Denmark telah mendapatkan peringkat keempat dalam kategori "Save the Children", dalam laporan tahunan Mother Index yang melibatkan responden anak-anak dan ibu dari 179 negara di dunia.

Di posisi kedua negara paling ramah ditinggali perempuan, ada Swedia yang memiliki sikap paling progresif terhadap kesetaraan gender, diikuti Kanada karena dianggap melindungi hak-hak perempuan sebagai bagian dari kebijakan dalam dan luar negeri.

Dalam tolok ukur lain, Amerika Serikat menduduki peringkat pertama dalam perihal kekuasaan dan pengaruh. Swedia mencetak posisi teratas, gara terbaik dilihat dari aspek kewarnegaraan, yaitu kondisi yang nyaman dan tentram untuk membesarkan anakanak dan lingkungan hijau.

Dalam hal petualangan, Brasil mendapatkan urutan pertama. Sementara itu, Luksemburg dan Prancis masing-masing dianggap menjadi negara terbaik untuk membuka usaha dan pengaruh budaya.

Kanada yang sebelumya pernah menjadi negara terbaik di dunia menurut lembaga survei lain, diakui sebagai negara terbaik dalam hal kualitas hidup. Dari segi warisan budaya, Italia terpilih sebagai yang terbaik.